Baju Baru Ayah

Kadang saya merasa malu, ketika teman – teman datang ke rumah. Bukan karena keluarga saya hidup sedertthanam tapi karena penampilan ayah yang selalu seadanya. Pakaiannya tidak pernah rapi, bajunya hanya itu-itu saja. Ketika saya mengusulkan ayah untuk membeli baju baru, ia hanya tertawa. ”Yang penting kan bersih,” kata ayah. Memang betul sih, tetapi saya sebagai anak tunggalnya kan merasa risih dan malu. Bagaimanapun saya ingin ayah tampil wajar, tidak seperti orang yang tidak mampu membeli pakaian.

Tapi ayah tidak peduli. Keinginan saya baru terkabul ketika ibu meninggal. entah dengan alasan apa, tiba – tiba ayah membeli baju baru yang cukup mahal dan mewah. Mungkin yang heran bukan hanya saya, tetapi juga para pelayat.

”Untuk menghormati ibumu,” jawab ayah suatu saat. Dalam hati saya bertanya-tanya, kenapa ayah melakukannya ketika ibu sudah tidak ada, bukannya ketika ibu masih hidup.

Jawabannya baru saya temukan ketika beberapa bulan kemudian. Ketika saya tengah berjalan – jalan dan melihat pakaian seperti yang dikenakan ayah, dipajang di sebuah toko. Tanpa berpikir panjang, saya masuk ke toko itu.

Berawal dari tanya harga, sayapun berbincang dengan ibu pemilik toko. ”Saya kenal ayahmu sudah sejak lama, Ia memang sering datang kemari untuk melihat pakaian baru, tetapi ia tidak pernah membelinya. Hanya memandang dan memegang. Ketika saya tanyakan kepada ayahmu, mangapa ia tidak membeli pakaian yang diinginkannya, Jawabnya, karena kamu masih membutuhkan biaya untuk keperluan lain, termasuk membeli pakaian yang kamu kenakan sekarang ini.”

Mendengari itu, sayapun menangis terharu. Ternyata ayah lebih mementingkan keperluan anaknya daripada kepentingannya sendiri. Saya sungguh merasa berdosa karena sering menganggap ayah pelit.

Kemudian ibu pemilik toko berkata, ”Biar begitu, ayahmu selama ini merasa selalu berpakaian indah. Itulah ungkapan kebahagiaan, karena bisa membesarkan dan memberimu sesuatu yang lebih.”

Saya sungguh terharu, dalam hati saya menyesal karena tidak bisa membaca pengorbanan ayah selama ini.